Search

Senin, 29 November 2010

Wireless Fidelity -> apa kemampuannya??

0 komentar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia Bebas
 
Wireless Fidelity atau yang lebih sering dikenal dengan Wi-Fi, Yang memiliki pengertian sekumpulan standar perlengkapan untuk Jaringan Lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) Yang didasari PADA Spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, Spesifikasi terbaru tersebut menawarkan berbagai peningkatan mulai dari luas cakupan lebih jauh,  hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (Local Area Network  / LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang yang memiliki komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau Personal Digital Assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot ) terdekat. 
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.



Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz. Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point

Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

 Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe tempat makan, atau fasilitas - fasilitas umum yang ada. Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan.Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.

Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya. Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.

Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.



Perbedaan Wireless Router dan Wireless Access Point

0 komentar
Dlm prakteknya kalau Wireless Access Point digunakan untuk menggantikan Switch karena lebih simple.
Sementara Wireless Router menjadi penghubung antara beberapa Wi-Fi Access Point dengan internet.
Kurang lebih seperti itu...
Sorry klo salah...

Apa itu Access Point dan Wireless Router
Kalau kita berbica tentang Wireless pasti tidak luput dari yang namanya Access Point dan Wireless Router. Mengapa itu menjadi berbeda tetapi tetap satu jua, kok malah jadi semboyan ya. Terus terang semenjak saya baru belajar tentang dunia IT gitu ya aku sedikit bingung yang namanya apa itu wireless. Begitu juga saya sempat bingung tetapi dengan sedikit Googling akhirnya dapat juga sehingga semua. Oke dech Let's Begin :

fungsi Access Point cukup banyak, mulai security sampe management IP dll.
tetapi kalau Wireless Router, cuma berfungsi sebagai management IP disuatu jaringan..

Wireless Access Point
Seperti juga namanya kita pasti tahu arti Access kan yang berfungsi untuk mengakses jaringan yang ada didaerah internal dari sebuah Jaringan LAN kita.Ya boleh dibilang dalam ruang lingkup pribadi yang semasih private. Contohnya dalam jaringan lokal atau LAN kita membuat penamaan IP 192.168.0.1 otomatis dalam access point kita akan memforward IP 192.168.0.xxx pada client dengan kata lain kita akan masuk jaringan lokal tertentu.Sebagai info untuk dalam jaringan kita sebaiknya harus diberikan proteksi yang sangat ketat dengan cara penggabungan angka dengan numeric seperti contoh : d3s3mb3rbr4v0 tapi terserah anda selanjutnya mo dkasih password apa saja.

Wireless router
Kalau Wireless Router selain sebagai penghubung untuk jaringan Local bisa berfungsi sebagai memforward IP diluar dalam jaringan Local sebagai contoh kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita sedangkan kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu.Nah dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 192.168.2.xxx.Otomatis client yang mendapat IP dari 192.168.2.1 itu tidak bisa masuk ke jaringan 192.168.0.1.Fungsi maksimal dari router itu adalah untuk memprotect jaringan lokal kita sehingga resiko data diambil oleh orang luar lebih sedikit.

Jadi kesimpulannya adalah Access Point berfungsi meneruskan IP Local kita sedangkan Wireless Router berfungsi meneruskan IP local kita menjadi IP yang kita tentukan.

Kamis, 25 November 2010

Trik Sukses Lewati Masa Percobaan!

0 komentar
Berikut Ini adalah hal-hal penting yang harus Anda lewati dari bulan ke bulan agar Anda lolos melewati 'ranjau-ranjau' percobaan:

- Bulan pertama
Pada bulan pertama masa percobaan, Anda wajib mengenal orang-orang yang akan bekerja sama dengan Anda. Dalam hal inl Anda harus bersikap 'pro aktif, jangan cuma diam menunggu orang memberi tahu Anda. Kalau ada hal yang kurang Anda pahami, cobalah untuk bertanya pada rekan-rekan baru Anda atau bahkan bos Anda. Jangan ragu untuk berkumpul dan berbincang-bincang dengan rekan-rekan, misalnya saat makan siang. Ingat, kesuksesan orang dalam pekerjaan bukan semata-mata karena dia pintar tapi juga ditunjang oleh kemampuannya bergaul.

- Bulan kedua
Setelah melewati masa kerja sebulan, rekan-rekan dan bos Anda tentu sudah bisa melihat performa kerja Anda dalam bentuk kongkrit. Memuaskan atau tidaknya hasil kerja Anda, tentu tak akan luput dari penilaian. Seperti apa, pekerjaan yang diharapkan perusahaan, mungkin masih misteri. Maka dibulan kedua ini jangan sekalipun Anda 'lengah'. Jangan sekalipun Anda bolos kerja dan jangan menolak tugas-tugas yang diberikan pada Anda. Dalam mengerjakan tugas, sesuaikan dengan deadline. Sekali Anda bolos atau menolak tugas, penilaian terhadap diri Anda akan minus.

- Bulan ketiga
Memasuki bulan ketiga tentunya Anda harus sudah semakin memahami budaya perusahaan, karakterbos dan rekan-rekan, dan yang penting Anda harus sudah semakin menguasai pekerjaan (job desc) Anda. Di masa inipun Anda harus lebih berani melakukan 'gebrakan'. Tawarkan diri Anda untuk membantu mengerjakan proyek-proyek sulit yang tengah dikerjakan perusahaan. Bergabunglah dengan tim yang handal, Anda bisa belajar lebih banyak dari situ.
Nan bagaimana setelah melewati masa tiga bulan..? Apakah usaha Anda berhenti sampai disitu? Tentu saja tidak! Karena tidak ada kata 'berhenti' untuk terus menggali dan meningkatkan kompetensi diri. Selamanya Anda harus melewati proses. Dan proses itu akan terus berlanjut sampai kapanpun. So, jika Anda berhasil mengaktualisasikan diri selama tiga bulan dan setelahnya, Anda bukan saja akan disahkan sebagai karyawan tetap, tetapi akan cepat mendapatkan promosi jabatan. 
.:: Good luck..! ::.

Selasa, 23 November 2010

Dampak Negatif Memangku Laptop

0 komentar
Tak sedikit orang yang terbiasa menggunakan pahanya sebagai pengganti meja untuk menaruh laptop. Meski praktis, waspadai gangguan kulit yang timbul akibat panas yang muncul dari komputer jinjing tersebut.

Meski rasa panas yang berasal dari mesin prosesor laptop tidak menyebabkan kulit terbakar, memangkunya bisa menyebabkan penggelapan warna kulit yang permanen atau disebut juga dengan istilah toasted skin syndrome. Meski jarang, kulit yang terpapar panas dari laptop juga bisa memicu kanker kulit.

Panas dari laptop bisa mencapai 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, kita disarankan untuk tidak memangku laptop terlalu lama. Gangguan kulit merupakan salah satu dari 10 jenis dampak negatif penggunaan laptop bagi kesehatan yang dicatat para ahli.

Pada masa lalu, toasted skin syndrome biasanya diderita oleh para pekerja yang tugasnya berdekatan dengan sumber panas, seperti pekerja di pabrik roti atau pembuat kaca.

"Kulit yang gelap itu jika dilihat di bawah mikroskop mirip dengan kerusakan kulit akibat terlalu lama terpapar sinar matahari," kata dr Kimberley Salkey, profesor dermatologi dari Eastern Virginia Medical School, AS.
Laporan medis beberapa tahun lalu menunjukkan kasus seorang pria dengan temperatur di bagian skrotum atau buah zakarnya meningkat gara-gara terlalu sering memangku laptop. Dalam jangka panjang, hal ini akan menyebabkan produksi sel sperma berkurang sehingga menjadi infertil.

Hal yang paling mendasar bagi sebuah alat kerja seperti komputer adalah ketersediaan aliran listrik. Kondisi byarpet ataupun tegangan yang tidak stabil merupakan penyakit di negeri ini. Siapa pun pemimpinnya, dan tarif yang tidak pernah turun dengan alasan memperbaiki layanan, tetapi nyatanya persoalan masih tetap sama.
Persoalan kedua yang nyaris tidak pernah menjadi perhatian para pengguna alat kerja adalah masalah penerangan. Padahal, penerangan sangat berpengaruh besar pada kesehatan mata dan 80 persen informasi diperoleh dari indera penglihatan itu.

Kondisi penerangan ini diperparah dengan banyaknya lampu hemat energi yang sempat membanjiri pasar negeri ini. Memang murah meriah, tetapi karena tidak dirancang untuk kondisi perlistrikan di Indonesia, lampu-lampu itu mudah rusak, terutama bagian rangkaian elektronisnya.

Tidak adanya referensi tentang penerangan juga menjadi masalah bagi konsumen karena lampu yang tidak memenuhi standar membuat mata menjadi lelah. Matinya lampu pasti sangat merepotkan karena kebanyakan lampu dipasang di langit-langit rumah.

Sebuah klinik mata di Jakarta, yaitu Klinik Mata Nusantara, menyarankan penggunaan lampu yang menggunakan elektronik ballast. Perangkat ini mampu menghasilkan listrik berfrekuensi tinggi, di atas 20 kHz. Lampu dengan frekuensi rendah, sekitar 30 Hz sampai 70 Hz (listrik PLN 60 Hz), bisa menimbulkan kedipan yang melelahkan mata. (fn/k2m) www.suaramedia.com

Jumat, 19 November 2010

Jadilah Diri Sendiri

0 komentar
Aku adalah seorang yang sangat menggunakan ‘hati’. Boleh dibilang sangat berperasaan. Kalau terjadi sesuatu yang mengganggu hati ini,aku terlalu sering meluapkannya dalam tangisan. Aneh, suatu kebiasaan yang tidak pernah berubah, meski kadang ingin sekali aku ubah.

Aku ingin menjadi seperti kakakku. Dia sangat tegar. Apapun yang mengganggu hati, jarang sekali masuk ke dalam hati, melainkan hanya menyentuh pikirannya. Ingin sekali ku seperti itu, tidak gampang tersakiti.

Sepertinya, cukup banyak pula seseorang yang ingin menjadi seperti pribadi yang lainnya.

‘aduh, pingin ya kayak Tom Cruise, cakep banget and badannya bagus’
‘aduh, pingin ya kayak Bill Gates, pinter banget’
‘aduh, pingin ya kayak …’(just feel free to fill in the blank)

Keinginan kita untuk menjadi seorang yang lain telah mengaburkan dan membingungkan kita sendiri untuk membangun ‘image’ diri kita sendiri.Terlalu banyak ‘imitasi’ yang kita gunakan. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya kita mau dan inginkan, karena kita tidak berani menjadi diri kita sendiri.

Kita tidak pernah jujur terhadap diri kita sendiri. Jujur, sebenarnya sangat menyiksa menjadi ‘orang lain’, dan bukannya diri kita sendiri. Kadang kita harus berlaku ‘keras’ terhadap diri ini agar dapat menjadi orang lain. Untung-untung, tidak terjadi ‘kepribadian ganda’. let’s stop this! No more ‘Great Pretender’

Berusaha menjadi seorang yang lain, hanya membuat kita,tidak menjadi yang terbaik dari versi ‘diri sendiri’.
Percayalah,The Best of Ourselves is always good enough for this life!!!!!
Kalau bisa menjadi versi yang terbaik dari diri sendiri, mengapa harus menjadi versi yang ke-dua dari orang lain? (”,)

Jika Hidup Ini Adalah Sebidang Tembok

0 komentar
Jika anda anggap hidup ini bagai sebidang tembok, agar kokoh bangunlah dengan batu-batu besar nan kuat. Batu-batu besar itu adalah sesuatu yang berat dipikul, keras di jinjing; sesuatu yang kita perjuangkan atas nama cinta; yang senantiasa kita perjuangkan; sesuatu yang padanya kita rela berkorban, berjerih-jerih, bahkan menukarnya dengan segenap jiwa dan raga.

Sesuatu itu bisa berupa keluarga, persahabatan, pekerjaan, atau apa pun yang begitu berharga sehingga kita harus membangunnya kuat-kuat; serta memolesnya indah-indah.

Namun demikian, agar bebatuan besar itu saling rekat-merekat kuat, ia harus ditautkan dengan pasir-pasir kecil. Pasir-pasir lembut yang melindungi telapak kaki kita dari perihnya peristiwa. Pasir-pasir itu adalah kegembiraan dalam syukur, senyuman di balik peluh, serta kehangatan hubungan antar sesama. Jika demikian, maka kita akan dapati sebuah tembok yang menjadi monumen simbol kehadiran kita di dunia ini. Dan, itu tentu jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar meninggalkan sepasang nisan di batas kubur.

Anda takkan pernah belajar lebih sedikit, anda hanya bisa belajar lebih banyak.
(R. Buckminster Fuller)
Kebutaan di abad 21 ini bukan mereka yang tak bisa membaca dan menulis, namun mereka yang tak bisa belajar, mengubah pelajaran dan mengulang pelajaran.
(Alvin Toffler)

Selasa, 16 November 2010

Love Is Unseen

1 komentar
Kenapa kita menutup mata, ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT…

Kita semua agak aneh…dan hidup sendiri juga agak aneh…
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita.. kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA..


Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan..
Orang2 yang yidak ingin kita tinggalkan…
Tapi ingatlah…melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
melainkan awal suatu kehidupan baru..

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari… dan mereka yang telah mencoba..
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kegidupan mereka.. 

CINTA yang AGUNG?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu
MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

Entah bagaimana…dalam perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri..
dan menyadari..bahwa penyesalan tidak sehausnya ada..
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI…
mengerti ketika kamu berkata ‘Aku lupa..’
Menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘Tunggu sebentar’
Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘Tinggalkan aku sendiri’
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata
‘Bolehkah saya masuk?’

MENCINTAI…
BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati…
dibandingkan menangis tersedu2..
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang..
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah,
kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia..
dapat mencintai seseorang..LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai
seseorang BUKAN karena orang itu berhenti mencintai
kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu
akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..
Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu
benar2 mencintai MELAINKAN… BERJUANGLAH demi cintamu
Itulah CINTA SEJATI

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADA berjalan bersama orang ‘yang tersedia’
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu
Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu
singkat untuk dibuang dengan hanya dengan ’seseorang’

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang
PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang
membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu
adalah cinta yang tidak kamu sadari.. 

Terimalah Dia Apa Adanya

0 komentar
Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, “Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. “Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita”.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia…..” Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. “Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.

Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman… Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir….. “Maaf, apakah aku harus berhenti ?” tanyanya. “Oh tidak, lanjutkan… ” jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia “Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu”.

Dengan suara perlahan suaminya berkata “Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang…. ”

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya… Ia menunduk dan menangis…..

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal- hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

—————– ooO-Ooo —————-

Kuharap kau tak pernah beranjak, karena benang-benang jalinan yang perlahan kita rajut tak ingin kehilangan pola perjuangannya meski baru titik-titik ini yang mampu kususun untuk melukis warna kita di kanvas peradaban semesta

Wherever You Are, Be There

0 komentar
A delightful story is told about a young man who applied for a job as a telegraph operator. He answered an ad in the newspaper and went to the telegraph office to await an interview. Though he knew Morse Code and was qualified in every other way, seven other applicants were also waiting in the large, noisy office.

He saw customers coming and going and heard a telegraph clacking away in the background. He also noticed a sign on the receptionist’s counter instructing applicants to fill out a form and wait to be summoned to an inner office for an interview. He filled out the form and sat down to wait.

After a few minutes, the young man stood up, crossed the room to the door of the inner office, and walked right in. Naturally the other applicants perked up, wondering why he had been so bold. They talked among themselves and finally determined that, since nobody had been summoned to interview yet, the man would likely be reprimanded for not following instructions an possibly disqualified for the job.

Within a few minutes, however, the young man emerged from the inner office escorted by the interviewer, who announced to the other applicants, “Thank you all very much for coming, but the job has just been filled.”
They were all confused and one man spoke up: “Wait a minute — I don’t understand. We’ve been waiting longer than he and we never even got a chance to be interviewed.”

The employer responded, “All the time you’ve been sitting here, the telegraph has been ticking out the following message: ‘If you understand this, then come right in. The job is yours.’”

This man knew a valuable life-lesson that most people miss: Wherever You Are, Be There. If you’re there physically, also be there emotionally. Be there mentally. Be there attentively. Be there as fully as you can.
It’s about being present and fully alive in the moment.

Wherever you are, be there. Give your full attention to others (is there really a better gift?). Give yourself fully to the task at hand or to the present moment. When you’re completely present, you’ll make the most of every minute. And minutes lived fully add up to a life lived magnificently.

Apakah Kamu di Cintai Seseorang

0 komentar
Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu. Dia hanya tau,di mata dia kamulah satu2nya.

Seseorang yang mencintaimu, sebenarnya selalu membuatmu marah / gila / jengkel / stres.Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan.Karna semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.
Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik hanya ia yang tau.

Seseorang yang mencintai kamu, akan marah2 atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau tlp nya, karna ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada kamu.

Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu,ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya.

Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat waktunya.

Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selamanya.

Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian/kesempatan istimewa seperti hari ulang tahunmu, tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintaimu. Tidak peduli hari apakah hari ini.

Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata ” Aku Mencintaimu ” dengan mudah, Karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yang mengatakan I LOVE U pada situasi yang spesial, karna ia tidak mau kamu salah mengerti. Dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu.

Seseorang yang benar2 mencintaimu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja. Karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya.

Seseorang yang mencintai kamu, tidak tau apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirim pesan beberapa jam kemudian. Jika kamu menanyakan: Mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata: ketika kamu marah penjelasan dari dirinya hanyalah sampah. Tetapi ketika kamu sudah tenang, penjelasan baru akan benar2 berguna !! 

Mencintai Diri Sendiri

0 komentar
Menjadi baik dalam segalanya adalah dambaan tiap orang. Menjadi cantik, lembut, ramah, baik hati, bijaksana, lapang dada, dermawan, menyenangkan, sabar, tegar, cerdas, pintar, menarik hati, enak dipandang, enak dijadikan teman curhat dan semua kebaikan lainnya
Berbahagialah mereka yang mewarisi gen-gen kebaikan dari orang tuanya.
Berbahagialah mereka yang dibesarkan dalam lingkungan yang baik.
Berbahagialah mereka yang mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tua dan sekolahnya. Hingga ia tumbuh dewasa dalam kebaikan, tanpa pergolakan jiwa yang berarti, tak perlu lagi menghadapi dilema dan menyesali perjalanan
hidupnya sendiri.
Namun bagaimana dengan mereka yang menjalani proses hidup sebaliknya?
Rasanya begitu berat.

Begitu pedih. Begitu nyeri. Begitu menyesakkan. Saat kebencian itu hadir.

Saat ketidak sukaan melingkupi.
Saat ketidak mengertian memenuhi.
Saat ketidak berdayaan menghantui.
Terhadap diri sendiri.

Mengapa aku buruk rupa?
Mengapa keluargaku berantakan?
Mengapa aku tidak cerdas?
Mengapa aku selalu gagal?
Mengapa aku tidak disukai teman-temanku?
Mengapa perjalanan hidupku seperti ini?
Mengapa aku selalu naif?
Mengapa aku selalu salah?
Mengapa?
Dan banyak mengapa lainnya…

Ketika semua perasaan itu hadir dan melibas diri, hidup menjadi sangat sulit. Dunia menjadi teramat gelap.
Hingga segala tentang diri kita pun terasa bernuansa pekat. Kita buruk dan hanya orang lain yang baik.Dan kita pun ingin terbang, pergi dan menjadi orang lain atau malah terpuruk saja di dalam bumi.
Pernahkah kemudian kita terpikir: Betapa kasihan ‘makhluk kecil’ di dalam sana. Sesosok ‘diri’ yang disadari atau tidak, dibenci oleh dirinya sendiri. Mungkin jasad sang diri memang tidak cakep. Mungkin pribadi sang diri memang tidaklah menyenangkan.

Mungkin perjalanan hidup sang diri cukup menyebalkan. Namun sang diri tetap butuh cinta. Agar dengannya dia tumbuh dan berkembang ke arah kebaikan. Berapa banyak cerita tentang seseorang yang berubah menjadi lebih baik karena merasa dicintai? Berapa banyak orang yang termotivasi karena dicintai? Betapa banyak orang yang ingin diterima apa adanya? Dicintai setulusnya? Dan cinta itu,at very first, hanya pemilik ‘diri’ lah yang harus memberikannya. Jika bukan kau, siapa lagi? Engkau yang paling mengerti dirimu sendiri. Maka engkau lah yang paling layak, paling berhak dan paling berwenang mencintai dirimu sendiri.
Cintailah dirimu sendiri. Beri penghargaan. Beri pujian untuk keistimewaan - keistimewaan dalam dirimu sendiri Terimalah ia apa adanya. Pahami kelemahan-kelemahannya. Lihat kembali perjalanan hidupmu ke belakang.

Mungkin kau akan melihat banyak kesalahan. Mungkin kau akan menemukan banyak kenaifan. Mungkin kau akan menjumpai banyak hal memalukan. Mungkin kau akan menemukan banyak kegetiran. Ketidaksukaan. Seperti halanya kau ingin orang lain menerima dirimu apa adanya, maka kau harus memulainya dari dirimu sendiri.

Terimalah dirimu apa adanya. Cintai ia. Sungguh cinta itu akan menjadi kekuatan besar untuk membangun diri.

Cinta itu, akan mengarahkan jiwamu terus menerus bergejolak. 
Cinta itu akan mewadahi hatimu terus menerus bergolak.
Cinta itu akan mendamaikan perasaanmu yang tak pernah berhenti dan mati.
Cinta itu akan membuatmu terus berusaha memperbaiki diri.
Cinta itu akan membuatmu bangga dengan perjuangan yang telah kau lakukan.
Cinta itu akan menjagamu dari membandingkan diri dengan orang lain serta lebih memilih membandingkan diri sendiri yang sekarang dengan beberapa waktu serbelumnya.

Maka kemudian dirimu akan sanggup berkata, “Mungkin aku yang sekarang masih belum sebaik orang pada umumnya. Tapi aku tahu aku yang sekarang adalah aku yang lebih baik dari aku sebelumnya. Dan aku bangga karena untuk menjadi aku yang sekarang kulewati dengan penuh air mata.

Aku bangga dengan diriku yang sekarang karena aku telah menempuh prosesnya.”

Jika tak ada yang mencintaimu kini, bisa jadi itu karena engkau bahkan tak mencintai dirimu sendiri.
Karena itu, cintailah dirimu sendiri. Karena dari sana kau akan bisa mencintai dan dicintai orang lain. 

Saat Untuk Melepaskan

0 komentar
Ada hal2 yang tdk ingin kita lepaskan, orang2 yang tdk ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat2 indah senantiasa terbayang dibenak kita.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata “Saya sangat mencintainya”. Ingatlah !! 

Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru…

Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Kita harus melepaskan seseorang ketika saat2 indah hanyalah tinggal masa lalu.

Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata “tidak ada lagi yang dapat dipertahankan”.

Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa2… namun Anda telah memahami sesuatu…! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan…!! 

The Power In You

0 komentar
Ada kekuatan di dalam cinta,
Orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan keinginannya
Untuk mementingkan diri sendiri

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,
Orang tertawa gembira adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.



Ada kekuatan di dalam kedamaian diri
Orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah tergoyahkan
Dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,
Orang yang sabar adalah orang yang kuat
Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu
Dan ia tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan,
Orang yang murah hati adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya
Untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan,
Orang yang baik adalah orang yang kuat
Karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang .

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,
Orang yang setia adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi
Dengan kesetiaannya kepada sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan,
Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat
Karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri,
Orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Sadarkah teman bahwa engkau juga memiliki cukup
Kekuatan untuk mengatasi segala permasalahan dalam hidup ini?
Dimanapun, seberat dan serumit apapun juga.
Karena pencobaan tidak akan pernah dibiarkan melebihi kekuatan kita.

The Magic of Prayer and Forgiveness

0 komentar
“If the only prayer you say in your whole life is `Thank You’, that would suffice.” ~ Meister Eckhart
Sabtu pagi minggu lalu saya dijemput oleh kawan saya, salah satu pimpinan bank nasional papan atas, untuk bersama-sama menuju tempat pelatihan di luar kota Surabaya. Kawan saya ini meminta saya mengajarkan materi Manage Your Mind for Success untuk stafnya. Namun bukan materi pelatihan yang ingin saya ceritakan di artikel ini. Ada satu topik menarik yang sempat kami diskusikan, selama perjalanan, yaitu mengenai doa.
Kawan saya ini bercerita bahwa ia telah beberapa kali berhasil mencapai goal-nya tanpa harus berdoa seperti orang pada umumnya. Saya lalu menggali lebih lanjut dan bertanya, “Kalau tidak berdoa, seperti kebanyakan orang, lalu apa yang Bapak lakukan?”

“Ya itu… saya juga bingung. Saya hanya punya keinginan atau harapan saja. Nggak pernah berdoa sampai minta-minta sama Tuhan. Misalnya saat saya ingin pindah dari Jakarta ke Semarang. Saya lalu menyampaikan hal ini ke pimpinan saya. Permintaan saya disetujui. Namun setelah saya pikir-pikir lagi, akan jauh lebih baik, melihat peluang pasar yang ada, kalau saya pindah ke Surabaya. Nah, pas hari H saya mau pindah, eh.. pimpinan saya malah memindahkan saya ke Surabaya. Padahal saya nggak pernah ngomong kalau mau ke Surabaya karena saya merasa sungkan. Lha, permintaan saya kan ke Semarang,” jelas kawan saya ini.
Kawan saya lalu menceritakan beberapa kejadian lain yang ia alami yang tampaknya bersifat kebetulan saja. Apa yang ia harapkan ternyata benar-benar terjadi. Dan ini ia dapatkan dengan mudah.
Nah, pembaca, sebelum saya bercerita lebih jauh saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada anda, “Apakah anda rajin berdoa? Apakah doa yang anda panjatkan kepada Sang Hidup, Tuhan, atau Sang Maha Pencipta, sering, jarang, atau malah nggak pernah terkabul? Pernahkah anda bertemu dengan kawan anda yang jarang “berdoa” namun kualitas hidupnya jauh lebih baik dari Anda? Tuhan ini benar-benar adil atau nggak, sih?”
Saya percaya 1.000% bahwa Sang Hidup, Tuhan, atau Sang Maha Pencipta bersifat adil seadil-adilnya. Hal ini saya imani dan saya amini dengan sepenuh hati. Sama sekali tidak ada keraguan dalam hati saya mengenai hal ini. Bagaimana dengan Anda?
Namun, mengapa ada banyak doa yang tidak mendapat jawaban? Mengapa ada orang yang tampaknya nggak “spiritual” tapi kok ya hidupnya jauh lebih baik dari orang yang mengaku “spiritual”?
Dulu, pertanyaan yang sama sangat mengganggu pikiran saya. Saya berusaha mencari jawabannya. Dan, setelah mencari cukup lama saya akhirnya sampai pada satu kesimpulan, yang menurut saya pribadi, merupakan kunci bagi doa yang cespleng.
Saya berangkat dengan satu keyakinan bahwa Tuhan bersifat adil dan akan selalu menjawab setiap doa kita, seperti yang tertulis di kitab-kitab suci, “Ketuklah maka pintu akan dibukakan”, “Mintalah kepadaKU niscaya akan Aku berikan.”
Pertanyaannya adalah “pintu” mana yang harus kita ketuk dan bagaimana kita meminta (baca: berdoa) dengan benar?
Pintu memang harus diketuk dan dibuka. Pintu yang dimaksud di sini adalah pintu hati (nurani) kita. Dan yang harus mengetuk dan membukanya adalah kita sendiri. Pintu hati dibuka dari dalam, oleh diri kita sendiri, bukan oleh orang lain dari sebelah luar. Banyak orang yang salah mengartikan “Ketuklah maka pintu akan dibukakan” dengan berharap bahwa akan ada “seseorang” yang akan membukakan pintu itu bagi mereka. Lebih parah lagi kalau kita sampai berpikir bahwa adalah tugas orang lain untuk mengetuk pintu hati kita.
Lalu, bagaimana dengan pernyataan “Mintalah kepadaKU niscaya akan Aku berikan”? Saya melihat banyak yang salah mengartikan pernyataan ini. Benar kita bisa atau boleh berdoa dan memohon/meminta kepada Yang Kuasa. Namun mengapa seringkali doa kita tidak terjawab? Pasti ada yang kurang pas atau salah dengan cara kita meminta, kan?
Ada dua tahap yang harus diperhatikan agar doa kita bisa benar-benar cespleng. Bicara mengenai doa sebenarnya bukan hanya menyangkut apa yang kita panjatkan atau ucapkan. Bila kita berdoa, yang paling berpengaruh, saya ulangi dan tekankan, yang paling berpengaruh, adalah suasana hati atau perasaan kita, bukan kata-kata yang kita susun dengan sedemikian indah seperti syair. Doa masuk dalam ranah rasa/afeksi bukan semata-mata urusan kognisi.
Langkah pertama, sebelum kita bisa berdoa dengan baik, benar, dan tulus adalah dengan membersihkan hati dan pikiran kita dari muatan- muatan emosi negatif. Bagaimana caranya? Dengan membuka pintu maaf selebar-lebarnya. Dengan memaafkan.
Memaafkan mengandung makna kita melepas semua beban pikiran, semua luka batin atau pengalaman traumatik dari masa lalu, semua perasaan diri kotor dan tidak berharga, ketakutan, iri-dengki, kemarahan, dan berbagai emosi negatif lainnya.
Setelah kita mampu memaafkan barulah kita melanjutkan ke langkah kedua yaitu kita harus yakin dan percaya bahwa Sang Hidup, Tuhan, atau Sang Maha Pencipta telah menyediakan apapun yang kita perlukan, dan saat ini kita telah mendapatkannya. Jadi, ini sebenarnya sama seperti saat kita melakukan afirmasi atau visualisasi. Yakinlah kalau apa yang kita impikan atau inginkan sudah berhasil kita raih.
Kapan doa kita dikabulkan? Nah, kalau yang ini urusan Yang Atas. Semua butuh proses. Kita nggak bisa main paksa. Semua ada waktunya. Intinya, kita perlu mengembangkan perasaan yakin, syukur, dan pasrah bahwa semua hal yang baik akan terjadi dalam hidup kita.
Apa dan siapa saja yang perlu kita maafkan?
Pertama kita harus memaafkan diri kita sendiri. Seringkali orang tidak bisa berdamai dengan diri mereka sendiri. Untuk itu, sebagai langkah awal, maafkanlah diri Anda sendiri. Terima, syukuri keadaan Anda, dan cintailah diri Anda apa adanya. Seringkali yang menghambat diri kita adalah perasaan bersalah, kesedihan mendalam, kekecewaan, kemarahan, sakit hati, dendam, takut, iri, dengki, frustrasi, dan stres. Sadarilah bahwa diri Anda yang sekarang adalah hasil dari proses perjalanan hidup sebelumnya. Jadi, diri Anda di masa depan akan ditentukan oleh apa yang Anda lakukan saat ini. Semua bisa dan akan berubah menjadi lebih baik.
Kedua, kita harus bisa memaafkan orang lain yang pernah “menyakiti” kita. Kata “menyakiti” saya tulis dalam tAnda kutip karena sering kali yang terjadi adalah kita salah memberikan makna atas apa yang kita alami. Dengan kata lain seringkali apa yang kita alami sebenarnya bukanlah sesuatu yang menyakitkan. Peristiwa itu menjadi “menyakitkan” karena pikiran kita salah dalam memberikan makna dan mengakibatkan munculnya emosi negatif terhadap peristiwa itu. Nah, yang menyakitkan adalah emosi negatif yang terus kita rasakan karena kita melekat pada perasaan itu.
Setelah memaafkan orang lain kita perlu memaafkan masa lalu kita. Apapun kejadian, peristiwa, situasi, atau apa saja yang pernah kita alami di masa lalu, yang kita rasa menyakiti hati kita, perlu kita maafkan dan lupakan.
Terakhir, kita perlu memaafkan Tuhan. Anda mungkin berpikir, “Lha, saya ini siapa? Kok bisa-bisanya saya perlu memaafkan Tuhan. Apa dipikir saya ini lebih hebat dari Tuhan?”
Jangan salah paham. Kita tidak ada apa-apanya dibanding dengan Tuhan. Memaafkan Tuhan maksudnya adalah kita perlu melepas (istilah teknisnya – release) emosi dan pemikiran negatif mengenai Tuhan. Seringkali baik secara sadar maupun tidak sadar kita marah, kecewa, sakit hati, dan jengkel sama Tuhan. Memang, kita nggak berani mengungkapkan perasaan ini secara terbuka karena takut dosa. Namun ketidakpuasan kita terhadap Tuhan tampak dalam kalimat “Nasib saya kok seperti ini ya?”, “Ya, memang sudah takdir saya seperti ini”, “Hidup adalah penderitaan”, “Kemalangan dan kepahitan hidup ini adalah cobaan dari Tuhan”, dan masih banyak ungkapan “kreatif” lainnya.
Ketidakpuasan kita terhadap Tuhan juga tampak dalam sikap kita yang tidak bersyukur dan berterima kasih, kepada Tuhan, untuk keadaan dan keberadaan kita. Secara tidak sadar kita sering membandingkan keadaan kita dengan orang lain. Celakanya, saat membandingkan diri kita dengan orang lain, yang selalu kita bandingkan adalah kekurangan kita dengan kelebihan orang lain. Kalau sudah seperti ini, suka atau tidak, mau jujur atau tidak, pasti muncul perasaan tidak senang di hati kita karena melihat keadaan orang lain lebih baik dari keadaan kita. Biasanya yang muncul adalah perasaan iri dan dengki. Iri artinya kita susah lihat orang lain senang. Sedangkan dengki artinya kita senang lihat orang lain susah.
Nah, setelah kita bisa memaafkan dengan tulus, apa langkah selanjutnya? Langkah selanjutnya ya berdoa. Cuma kali ini saya minta Anda menggunakan segenap perasaan Anda, sudah tentu perasaan positif, syukur, terima kasih, dan pasrah dan juga ekstra hati-hati dalam memilih kata yang Anda ucapkan saat berkomunikasi (baca: doa) dengan Sang Hidup atau Tuhan.
Seringkali saya menemukan orang menggunakan kesempatan indah ini, saat berkomunikasi dengan Sang Hidup atau Tuhan, untuk mengutuk orang lain atau justru meminta Tuhan untuk menghukum orang yang tidak mereka senangi.
Biasanya mereka akan berkata,”Saya doakan agar nanti kamu celaka. Biarlah Tuhan yang membalas semua kejahatanmu. Saya nggak bisa membalas kamu… ya nggak apa-apa. Tuhan punya mata dan telinga. Tuhan maha adil dan pasti akan membalaskan semua perbuatanmu”. Ini semua nggak benar. Lha, masa Tuhan diajak kerja sama untuk melakukan hal-hal yang negatif?
Akan sangat berbeda bila kita justru memaafkan dan mendoakan kebahagiaan orang yang telah menyakiti kita. Bila kita mampu
melakukan hal ini dengan tulus maka efeknya terhadap hidup kita akan sangat dahsyat dan positif. Anda nggak percaya? Silakan coba sendiri.
Saya juga sering mengamati, mencermati, dan menganalisis kata-kata yang diucapkan orang saat mereka berdoa. Kalau doa kita samakan dengan afirmasi maka sudah tentu kita hanya boleh mengucapkan hal-hal positif yang dilandasi oleh perasaan atau emosi positif dan konstruktif. Afirmasi yang menggunakan kata-kata negatif dan diperkuat dengan emosi negatif dijamin nggak akan bisa jalan. Malah kita yang akan mendapatkan hal-hal negatif yang kita afirmasikan. Hal ini sejalan dengan Hukum Sebab Akibat atau Hukum Tabur Tuai. Apa pun yang kita tabur, melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan kita akan kembali pada kita.
Coba Anda perhatikan doa yang biasa diucapkan oleh kebanyakan orang. Mereka seringkali mohon pada Sang Pencipta agar mereka “tidak susah”, “tidak menderita”, “tidak sakit”, “tidak miskin”, “anaknya tidak nakal”, “usahanya tidak mengalami hambatan”, “terhindar dari cobaan”, dan masih banyak “afirmasi” negatif lainnya.
Bukankah akan jauh lebih indah, powerful, dan positif bila kalimat yang sama kita reframe menjadi “bahagia”, “senang”, “sehat”, “kaya dan makmur”, “anaknya baik dan penurut”, “usaha lancar dan untung”, “hidup lancar, aman, dan tentram”?
Bila kita hubungkan dengan level energi, seperti yang saya jelaskan pada artikel saya sebelumnya “Energi Psikis Sebagai Akselerator Keberhasilan”, maka tampak dengan sangat jelas bahwa emosi-emosi negatif seperti rasa malu, rasa bersalah, kesedihan mendalam, takut, dan marah membuat kita semakin jauh dari pencerahan spiritual.
Nah, kembali pada cerita kawan saya di atas, ternyata setelah berdiskusi cukup lama saya akhirnya mendapatkan kunci keberhasilannya. Saya tahu mengapa ia dapat dengan sangat mudah mencapai apa yang ia inginkan walaupun seakan-akan ia tidak pernah memintanya melalui doa.
Lalu apa rahasianya? Ternyata kawan saya ini bercerita bahwa ia telah berhasil mengendalikan emosi marahnya. Sudah 10 tahun ia tidak pernah marah saat berada di kantor. Dengan kemampuan pengendalian diri dan level kesadaran sebaik ini efeknya tentu sangat luar biasa. Saya bisa merasakan aura yang bersih dan level serta vibrasi medan energi tubuh yang kuat dan menenangkan. Kondisi ini berpengaruh sangat positif pada suasana kerja di kantornya.
Kondisi ini sudah tentu sangat mempengaruhi pikirannya, khususnya pikiran bawah sadarnya. Mengapa saya menyinggung pikiran bawah sadar? Karena semua emosi letaknya di pikiran bawah sadar. Dan doa yang paling cespleng adalah doa (baca: afirmasi) yang selalu diucapkan oleh pikiran bawah sadar.
Untuk mudahnya begini. Emosi atau perasaan yang kita rasakan dan apa yang kita ucapkan saat berdoa, dalam kondisi pikiran sadar, jika tidak sinkron dengan pikiran bawah sadar, tidak akan bisa terkabul.
Hal yang sama juga dialami oleh seorang kawan, yang kebetulan seorang pengusaha sukses di bidang budi daya burung walet. Kawan saya ini merasa hidupnya sangat mudah dan lancar. Mengutip apa yang ia katakan, “Tuhan itu sangat bermurah hati pada saya. Hidup saya lancar, makmur, dan bahagia. Apa yang saya harapkan selalu terkabul. Bahkan saat saya nggak mintapun tetap Tuhan kasih”.
Saya ingin mengakhiri artikel ini dengan mengajak Anda merenung. Pembaca, pernahkah terpikir oleh Anda bahwa doa yang paling tulus, yang bisa kita panjatkan pada Sang Hidup, adalah hidup kita. Benar, hidup kita adalah doa kita yang paling khusyuk. Kualitas hidup kita mencerminkan kualitas doa kita.
Morris Alder dengan sangat indah berkata, “Our prayers are answered not when we are given what we ask but when we are challenged to be what we can be.”[awg]
Sumber: The Magic of Prayer and Forgiveness oleh Adi W. Gunawan

Memaafkan?

0 komentar
Oleh: Samuel Mulia Penulis mode dan gaya hidup
Dalam agenda hidup saya, kata ini lama sekali tak pernah ada. Kala pertama saya hendak memaafkan dengan sungguh- sungguh, susahnya luar biasa.
Ada saja yang menghalangi saya berani melakukan tindakan yang mudah diucapkan dan sulit dilakukan itu, terutama untuk mereka yang pernah menyakiti hidup saya, yang menggosipkan saya bahwa saya tukang gosip hanya karena saya mengucapkan sesuatu dari mulut, sementara mereka yang menggosipkan saya membicarakan orang di dalam hatinya.
Jadi, yang kelihatan menjadi tukang gosip saya dan mereka yang mengumpat di dalam hati tetap terlihat seperti malaikat.

Pipi kiri dan pipi kanan
Jadi, rencana mulia itu selalu tertunda-tunda, sampai belasan tahun lamanya. Saat saya sudah merasa siap, ada saja pikiran yang tiba-tiba muncul yang mengatakan mengapa harus memaafkan, lha wong mereka memang salah kok, mereka memang yang jahat pada saya, mereka ini dan mereka itu. Dan, rencana itu senantiasa kandas di tengah jalan.
Apalagi kalau mengingat kalimat dalam ajaran agama saya yang mengatakan, orang menampar pipi kirimu berikanlah juga pipi kananmu. Wah… itu benar tak masuk akal untuk saya. Kalau orang mencium pipi kiri saya, maka saya tak hanya akan memberikan pipi kanan saya, tetapi semua area di tubuh saya.
Memberikan pipi untuk ditampar? Ya, mending saya tampar balik dan tak hanya kedua pipinya kalau bisa. Maka, memaafkan menjadi sebuah hal yang tak masuk akal. Terutama meminjam alasan teman saya yang “bijaksana” yang senantiasa mengatakan, “Yah… kita kan manusia biasa, sangat normal kalau kita punya banyak kelemahan dan susah memaafkan.”
Awalnya saya sangat menyetujui pikiran teman saya itu. Saya ini kan tak sempurna, jadi normal kalau yang tak sempurna menghasilkan sesuatu yang tak sempurna, bukan? Yang tak normal adalah bila yang tak sempurna mampu menghasilkan yang sempurna.
Namun, dengan berjalannya waktu, setelah dipikir-pikir lagi, bagaimana teman saya bisa mengatakan saya manusia yang punya banyak kelemahan, termasuk lemah syahwat, tetapi memiliki kekuatan menghina, mengejek, dan menjelekkan orang?
Saya pikir kalimat yang kelihatan bijaksana dari mulut teman saya itu hanyalah alasan untuk tidak memberi kesempatan kepada dirinya memanfaatkan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri. Atau mungkin ia tak bisa lagi melihat ia punya kekuatan karena seringnya mengatakan manusia punya kelemahan. Dengan kata bijaksananya itu ia seperti ingin mengajarkan saya untuk tetap tinggal dalam kelemahan itu.
Pemadam kebakaran
Mengapa saya senantiasa memilih dan merasa nyaman untuk berdiri dan mengaminkan saya punya banyak kelemahan, tetapi tak mau—bukan tak mampu—mencoba memberanikan diri meloncat ke sisi di mana saya punya kekuatan. Kalau saya punya kekuatan untuk menghina dan menyakiti orang, mengapa saya tak menggunakan kekuatan itu untuk memaafkan kembali mereka yang telah membuat hidup saya bertahun lamanya seperti neraka?
Coba Anda perhatikan kalimat terakhir yang saya tulis di atas. Mereka yang telah membuat hidup saya seperti neraka. Sekali lagi, saya masih memilih berdiri di sisi kelemahan saya sehingga saya bisa menuliskan bahwa yang membuat hidup saya sengsara seperti neraka bertahun lamanya adalah mereka yang menyakiti saya.
Mari coba meloncat dengan saya ke sisi kekuatan yang ada dalam diri saya. Kalau saja saya bisa berdiri di sisi kekuatan saya, maka saya akan menulis, yang membuat hidup saya sengsara seperti nereka tak lain adalah diri saya dan bukan mereka.
Namun, saya membiarkan diri saya terus berdiri di sisi kelemahan saya sehingga neraka kebencian itu terus menyala-nyala bertahun lamanya. Selamatnya saya tak jadi gosong karena terbakar amarah dan ketersinggungan.
Saya sekarang baru mau mencoba meloncat ke sisi kekuatan yang ada pada diri saya karena pada sisi yang baru ini saya akan seperti tim pemadam kebakaran yang siap meluncurkan air lewat pipanya yang besar dan dengan kekuatannya yang dahsyat sehingga api yang membakar diharapkan bisa dikalahkan. Diharapkan, karena belasan tahun lalu kantor di mana saya bekerja terbakar dan tim pemadam kebakaran datang dengan pipanya yang besar, tetapi tak punya kekuatan sehingga air yang keluar seperti orang buang air kecil.
Jadi, bila air saya bisa keluar dengan deras, saya tak perlu terbakar begitu lamanya. Karena air yang memadamkan akan memadamkan pikiran negatif saya dan saya siap memaafkan.
Orang lain bisa saja menjadi pencetus kebakaran, tetapi saya yang harus bertanya apakah saya ingin mempertahankan kebakaran itu atau tidak. Kalau tidak, maka sayalah yang harus berperan sebagai pemadam kebakaran dengan mempersiapkan kekuatan agar airnya tetap bisa kelewi (keluar maksudnya) secara maksimal.
Artinya, saya memang punya kelemahan, tetapi saya tak bisa hanya berhenti di situ dan merasa nyaman dengan kelemahan itu. Saya punya kekuatan, saya harus mampu berdiri di sisi yang positif ini. Dan satu hal yang akan saya ingat terus, saya ini anggota pemadam kebakaran.
“Hmm… fireman? ABCD dong,” kata teman saya. “Ai bo, cakep deh.”
Kalah atau Menang
1. Kalau Anda memutuskan memaafkan siapa pun, baik itu musuh, lawan politik Anda, atau orang yang menyakiti Anda, maka ingatlah, tindakan Anda itu adalah tindakan mulia. Bukankah ketika tiba saatnya Anda harus menghadap Sang Pencipta, maka tindakan mulialah yang diperlukan? Maka, jangan sampai ketika datang waktunya yang tak seorang pun tahu itu dan Anda tak bisa membuat janji terlebih dahulu seperti kebiasaan Anda membuat janji dengan dokter gigi langganan, Anda malah sedang naik pitam dan menyimpan dendam di lemari hati Anda.
2. Memaafkan adalah bukan soal kalah dan menang. Memaafkan adalah soal keberanian dan kemauan menjadi seorang pemadam kebakaran atau tidak. Kalaupun Anda kemudian mampu menjadi pemadam kebakaran dan Anda merasa menang karenanya, itu pun bukan berarti Anda menang atas musuh Anda, tetapi Anda memenangi pertandingan melawan kekerasan hati Anda. Itu yang membuat bila Anda mampu memaafkan, maka Anda akan memiliki perasaan yang luar biasa bak pemenang, bukan sebagai manusia kalah perang.
3. Suatu hari teman ibu saya bercerita suaminya mempunyai musuh bebuyutan sejak mereka masih muda. Kebencian itu bahkan nyaris berakhir dengan bentrok fisik. Suatu hari, setelah puluhan tahun dendam itu bersarang di hati keduanya, suami teman ibu saya itu menghadiri sebuah acara perkawinan dan kebetulan musuh lamanya juga hadir di acara itu. Suami teman ibu saya duduk bersama teman-temannya. Datanglah si musuh bebuyutan ini ke meja itu dan ia hanya menyalami teman-teman lainnya dan tidak suami teman ibu saya itu. Pada akhir acara, sebelum para undangan pamit pulang, suami teman ibu saya itu memutuskan untuk meninggalkan acara itu terlebih dahulu. Setelah menyalami teman-temannya dalam satu meja, ia mendatangi meja di mana musuh bebuyutannya itu duduk dan menyalaminya, menanyakan kabarnya, kemudian pamit pulang. Nah, kalau Anda ada pada kondisi seperti itu, Anda mau menjadi seperti suami teman ibu saya atau tetap menjadi si musuh bebuyutan?
4. Memaafkan sama sekali bukan sebuah tindakan yang sulit. Anda mau atau tidak, itu masalahnya. ****

Tak Pernah Ada Kata Terlambat

0 komentar
Tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi apapun yang kita inginkan.
Adaorang berpendapat bahwa usia 62 tahun adalah usia yang sangat telat untuk mencapai sebuah cita-cita. Kita tak perlu mencapai usia 62 tahun untuk percaya bahwa usia ini sangat telat untuk meraih sebuah mimpi. Pada kenyataannya, ada pemuda yang baru berusia 26 tahun ketika perasaan terlambat itu hingap. Suatu saat pemuda tersebut diajak temannya untuk masuk universitas. “Tapi aku terlalu tua” dalihnya. “Setiap orang LULUS ketika mereka berusia 22 tahun, sementara aku sudah berusia 26 dan belum memulai apapun”
Lalu temannya berkata, “Dalam empat tahun ke depan, kamu akan empat tahun lebih tua – baik kamu kuliah atau tidak. Manakah yang kau pilih, empat tahun lebih tua dengan gelar, atau empat tahun lebih tua tanpa gelar?” Kata-kata tersebut mengubah pandangan si pemuda. Ia tiba-tiba menyadari bahwa ia tak pernah terlalu tua untuk meraih mimpinya. Jadi, ia mulai kuliah. Setelah memompa semangatnya dan menyingkat masa studinya menjadi tiga tahun, ia berhasil meraih gelar yang ia idamkan, lalu memutuskan untuk melanjutkannya hingga jenjang yang lebih tinggi. Lihatlah, tak ada kata terlambat kan? Kecuali kita tidak memulai apapun.

Benarkah bahwa kita tak pernah terlalu tua untuk memulai karir baru atau membuat perubahan dramatis dalam kehidupan kita? Bagaimana jika kita berusia 72 atau bahkan 82 tahun? Apakah seusia itu kita terlambat untuk mempelajari bahasa baru? Ah, tidak juga. Dua ratus tahun lalu negarawan Roma, Cato, mempelajari bahasa Yunani pada usia 80 tahun. Bisakah kita lebih kreatif di usia itu? Bagaimana dengan Goethe? Mahakaryanya, ‘Faust’ belum sempurna hingga ia berusia 80 tahun. Dan Michelangelo berusia 71 tahuh ketika ia melukis Kapel Sistine.
Butuh contoh lebih banyak? Luigi Cornaro, seorang terpelajar dari Venesia, mulai menulis geriatrik pada usia 83 tahun. Risalah klasiknya ‘The Joys of Old Age’ ditulis [ada tahun 1562 ketika ia berusia 95 tahun! Di era modern, seorang filosof besar, ahli matematik, dan pecinta perdamaian, Bertrand Russell, berpartisipasi dan ditahan dalam sebuah demonsttasi anti nuklir ketika ia berusia 89 tahun. Dan tentu saja kita tak bisa melupakan Nenek Moses, yang mulai melukis di usia 80. Tahukan anda bahwa sekitar 25% lukisannya yaitu sebanyak 1,500 lukisan dibuatnya setelah ia berusia 100 tahun? Kemudian ada Henry Little, seorang Presiden Direktur dari The Institution for Savings di Newburyport, Massachusetts, memutuskan untuk pensiun sehingga orang yang lebih muda bisa mengambil alih. Tuan Little pensiun ketika ia berusia 102 tahun! Orang lebih muda yang ia maksud ternyata berusia 83 tahun.
Sedikit Pelajaran
Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh di atas? Mereka semua sangat berhasrat tinggi dalam melakukan apa yang meraka kerjakan. Hasrat atau passion adalah sumber energi dan membuat seseorang tetap awet muda, sebagaimana yang ditulis Benjamin Franklin,
“Mereka dengan cinta mendalam tak pernah tua, mungkin saja mereka meninggal karena usia tua, tapi sesungguhnya mereka mati muda.”
Mereka juga menyadari, bahwa lebih baik menjadi 70 tahun lebih muda daripada berusia 40 tahun, sehingga mereka tidak membiarkan usia menghambat mereka untuk mengejar mimpi. Mereka memahami bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai mengerjakan sesuatu, dan saat ini lah waktu untuk bertindak. Tidak seperti King Richard II, mereka tidak pernah berkeluh kesah,
“Aku menyia-nyiakan waktu, dan sekarang waktu lah yang menyia-nyiakan aku”
Pelajaran lain yaitu ketika peluang muncul, mereka terjun ke dalamnya. Memang, pasti ada resiko di dalamnya, tapi mengapa kita takut akan kehidupan? Kematian, mungkin, tapi tidak dengan kehidupan. Rita Coolidge menyadari pentingnya hal ini ketika ia berkata,
“Terlalu sering peluang datang mengetuk, tapi saat kita melepas rantai, melepas gembok, membuka kunci dan mematikan alarm pencuri, saat itu sudah terlambat.”
Satu hal, bahwa obat mujarab untuk tetap awet muda adalah pengalaman dan pengetahuan baru yang kita dapat setiap hari. Rupanya Henry Ford merasakan hal serupa, ketika ia berkata,
“Siapapun yang berhenti belajar adalah kaum tua, tak peduli terjadi di usia 20 atau 80. Siapapun yang tetap belajar tidak cuma awet muda tapi tetap bernilai, tanpa memperhatikan kapasitas fisiknya.”
Pada akhirnya, ada pepatah Arab yang patut dipertimbangkan,
“Ketika kau lihat orang tua yang ramah tamah, berwatak halus, mantap, berisi, dan mempunyai selera hmor yang baik, yakinlah bahwa kemudaan, kemurah hatian, dan kesabaranlah yang mereka miliki. Pada akhirnya mereka tidak meratapi masa lalu, juga tidak takut pada masa depan; mereka seperti waktu malam di ujung hari yang menyenangkan.”

The Greatest Pain in Life

0 komentar
The greatest pain in life
is not to die,
but to be ignored.
To lose the person you love so much
to another who doesn’t care at all.
To have someone you care so about so
much throw a party…
and not tell you about it.
When your favorite person on earth
neglects to invite you to his graduation.
To have people think that you don’t care.
The greatest pain in life,
is not to die,
but to be forgotten.
To be left in the dust after another’s great achievement.
To never get a call from a friend, just saying “hi”.
When you show someone your innermost thoughts
and they laugh in your face.
For friends to always be
too busy to console you
when you need someone to lift your spirits.
When it seems like the only person who cares about you,
is you.
Life is full of pain,

but does it ever get better?
Will people ever care about each other,
and make time for those who are in need?
Each of us has a part to play
in this great show we call life.
Each of us has a duty to mankind
to tell our friends we love them.
If you do not care about your friends
you will not be punished.
You will simply be ignored…
forgotten…
as you have done to others.
This poem was written by a young girl who committed suicide some years ago. Perhaps if the people surrounding her had shown a little more love, and had paid more attention to her, her death could have been prevented. Remember that when going through life, you can’t judge a sad, lonely, or suicidal person by their facial expression. You need to get to know each person you come in contact with, cherish your friendship with them, and show them that you care.

Do It Before Tomorrow Comes

0 komentar
If you’re mad with someone,and nobody’s there to fix the situation…You fix it .
Maybe today, that person still wants to be your friend .
And if u don’t, tomorrow can be too late .

If you’re in love with somebody ,but that person doesn’t know… tell her/him.
Maybe today, that person is also in love with you .
And if you don’t say it,tomorrow can be too late .

If you really want to kiss somebody… kiss her/him.
Maybe that person wants a kiss from you, too .
And if you don’t kiss her/him today, tomorrow can be too late .


If you still love a person that you think has forgotten you… tell her/him.
Maybe that person have always loved you.
And if you don’t tell her/him today , tomorrow can be too late.

If you need a hug of someone…ask her/him for it.
Maybe they need it more than you do.
And if you don’t ask for it today, tomorrow can be too late.

If you really have friends who you appreciate… tell them.
Maybe they appreciate you as well.
That if you don’t and they leave or go far away today , tomorrow can be too late.

If you love your parents, and never had the chance to show them…do it .
Maybe you have them there to show them how you feel.
That if you don’t and they leave today , then tomorrow can be too late.

If Someone Love You

0 komentar
Seseorang yang mencintai kamu,
tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu
Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
sebenarnya selalu membuatmu marah / gila / jengkel / stress
Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan,
Karma semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.

Seseorang yang mencintai kamu,
jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah
yang terbaik, hanya ia yang tau.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan marah – marah atau mengeluh jika kamu
tidak membalas pesannya atau telponnya,
karna ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu.
Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya,
kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu
berdegup / berdenyut / bergetar untuk kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan
Bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu
menggunakan kata – kata itu tepat waktunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah,
karna ia tidak mau mengingkari janjinya.
Ia ingin kamu untuk mempercayainya n
ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia n
aman selama – lamanya.

Seseorang yang mencintai kamu,
selalu memberitahumu untuk tidak berpikir lebih banyak.
Karna ia sudah merencanakan semuanya untuk mu,
ia ingin memberikan kehidupan yang terbaik di masa mendatang.
Ia ingin memberikanmu suatu kejutan,
percayalah dia dapat melakukannya.

Seseorang yang mencintai kamu,
mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan
istimewa seperti perayaan hari ulang tahunnya,
tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui
ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.

Seseorang yang mencintai kamu,
tidak mau berkata aku mencintaimu dengan mudah,
karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk
menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu,
tetapi ia akan mengatakan kata
 I Love You pada situasi yang special,
karna ia tidak mau kamu salah mengerti,
dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai diri mu.

Seseorang yang benar – benar mencintai kamu,
akan merasa bahwa sesuatu yang harus di katakan
hanya sekali saja,
karna ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya.
Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa
bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum

IF TOMORROW STARTS WITHOUT ME

0 komentar

If tomorrow starts without me,
And I’m not there to see,
If the sun should rise and find your eyes
All filled with tears for me;
I wish so much you wouldn’t cry
The way you did today,
While thinking of the many things,
We didn’t get to say.
I know how much you love me,
As much as I love you,
And each time that you think of me,
I know you’ll miss me too;
But when tomorrow starts without me,
Please try to understand,
That an angel came and called my name,
And took me by the hand,
And said my place was ready,
In heaven far above,
And that I’d have to leave behind
All those I dearly love.
But as I turned to walk away,
A tear fell from my eye,
For all my life, I’d always thought,
I didn’t want to die.
I had so much to live for,
So much left yet to do,
It seemed almost impossible,
That I was leaving you.
I thought of all the yesterdays,
The good ones and the bad,
I thought of all that we shared,
And all the fun we had.
If I could relive yesterday,
Just even for a while,
I’d say good-bye and kiss you
And maybe see you smile.
But then I fully realized,
That this could never be,
For emptiness and memories,
Would take the place of me.
And when I thought of worldly things,
I might miss some tomorrow,
I thought of you, and when I did,
My heart was filled with sorrow.
But when I walked through heaven’s gates,
I felt so much at home.
When God looked down and smiled at me,
From His great golden throne,
He said, “This is eternity,
And all I’ve promised you.”
Today your life on earth is past,
But here life starts anew.
I promise no tomorrow,
But today will always last,
And since each day is the same way,
There’s no longing for the past.
So when tomorrow starts without me,
Don’t think we’re far apart,
For every time you think of me,
I’m right here, in your heart “

Berhentilah Mengeluh

0 komentar
Coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…
01]. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
02]. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
03]. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.


04]. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
05]. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
06]. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
07]. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
08]. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.
09]. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
10]. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Anda,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11]. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa Anda masih hidup !
a. Life is a gift
b. Live it…
c. Enjoy it…
d. Celebrate it…
e. And fulfill it.
13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu
14]. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan
15]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik/tampan karena Anda mencintainya,,,
16]. It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone,
but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!
Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan….

Value your time!

0 komentar
Jack baru saja mendapatkan pelajaran berharga.
Ia membuka sebuah kotak keemasan dan ia mendapati di dalamnya sesuatu yang sangat berharga juga secarik kertas yang sangat berkesan.
Waktu kecil ia tinggal bersama ibunya di sebuah kota kecil. Ia bertetangga dengan seorang duda yang istrinya sudah meninggal. Duda itu tidak mempunyai anak dan hanya tinggal sendiri. Pria malang itu melihat Jack bertumbuh dari seorang anak-anak, sampai kencan pertamanya, lulus dari kuliah, bekerja dan menikah. Jack adalah seorang pekerja keras yang gila kerja.
Ia bahkan tidak ada waktu untuk putrinya dan istrinya. Setelah ia menikah, ia dan keluarganya tidak lagi tinggal di sebelah rumah pria tua itu. Mereka pindah.


Suatu hari Jack mendapat telepon dari ibunya, “Ingat Pak Belser? Ia meninggal dunia hari Selasa lalu. Pemakamannya hari Kamis pagi.”
Kenangan masa kecilnya berseliweran dalam dirinya.
Ia mengenang kembali masa-masa kecilnya dengan Pak Belser.
“Halo?” suara ibunya membangunkannya.
“Iya bu, aku akan ke sana hari Rabu,” kata Jack
“tapi kupikir Pak Belser sudah lupa tentang diriku.”
“Oh tidak, Jack,” kata ibunya, “Pak Belser selalu ingat padamu.
Ia ingat akan hari-hari di mana kamu main-main di balik pagar rumahnya dan hari ketika kamu duduk di pangkuannya ketika istrinya meninggal.”
“Beliau orang pertama yang mengajariku ilmu pertukangan. Tanpa beliau, aku tidak akan mungkin terjun ke usaha ini.” kata Jack.
Sesibuk-sibuknya Jack, ia kemudian mengatur ulang jadwalnya di hari Rabu dan Kamis. Ia menghargai Pak Belser seperti ayahnya sendiri dan ia sangat ingin ada di sana ketika pemakamannya.
Hari Rabu malam ia tiba di kampung halamannya. Ia dan ibunya kemudian berjalan ke rumah Pak Belser untuk terakhir kalinya. Di beranda, ia mengintip ke dalam rumah Pak Belser.
Terbesit banyak kenangan tentang masa kecilnya. Sofa yang sering ia duduk, meja makan di mana ia pernah memecahkan piring, telepon di sudut ruangan dan hey…
Jack terdiam sejenak.
“Kotak emas di ujung meja itu hilang!” seru Jack.
Ibunya bingung. Segera Jack menjelaskan tentang kotak emas di ujung meja itu. Ukurannya tak lebih dari satu jengkal orang dewasa dan bercat emas di luarnya. “Pak Belser selalu mengatakan itu miliknya paling berharga dan akan diberikan kepada seseorang yang layak menerimanya. Tapi setiap kali aku menanyakan isinya, ia selalu menjawab ‘Pokoknya berharga deh’.”
Dan sekarang kotak emas itu sudah tidak ada lagi. Dugaan Jack, mungkin diambil oleh seorang keluarga jauhnya.
Dua minggu kemudian setelah pemakaman, seorang kurir mengantarkan sebuah paket untuk Jack. Nama Jack tertulis di atas paket itu dengan tulisan yang sangat sulit dibaca. Jack membuka paket itu… Di dalamnya ada sebuah kotak emas (persis seperti kotak emas Pak Belser yang hilang itu) dan sepucuk surat .
Jack membaca surat itu,
“Setelah kepergianku, tolong sampaikan kotak ini kepada Jack Bennet. Ini adalah harta paling berharga yang kumiliki.” Sebuah kunci ada dalam amplop itu, kunci untuk membuka kotak itu. Hatinya bergetar, tanpa sadar ia menangis terharu, Jack perlahan membuka kotak itu. Di dalamnya dia menemukan sebuah jam saku yang indah yang terbuat dari emas. Dengan perlahan Jack membuka jam itu.
Di dalamnya terukir kata-kata yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya,
“Terima kasih, Jack, untuk waktumu. Ini saya berikan jam untukmu, sesuatu yang paling berharga bagiku. Harold Belser.”
“Yang ia hargai dariku adalah… waktuku.” serunya perlahan.
Ia menggenggam jam itu beberapa saat. Kemudian ia menelepon sekertarisnya dan membatalkan semua janjinya untuk dua hari ke depan. “Mengapa?” tanya Janet, sekertarisnya.
“Aku ingin menghabiskan waktu untuk keluargaku,” kata Jack, “dan Janet, terima kasih untuk waktumu.”
Sobat, di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa ditarik kembali: itu adalah perkataan dan waktu. Waktu yang sudah lewat tidak akan bisa dikembalikan lagi. Waktu tidak bisa dipaksa mundur, tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Waktu akan terus bergerak maju dengan kecepatan konstan.
Kita tidak akan bisa kembali ke masa kanak-kanak.
Kita tidak bisa mengulang satu peristiwa yang sama di waktu itu.
Sudahkah Anda memberi waktu pada diri Anda dan sesama Anda ?
Sudahkah orang lain menghargai waktu yang telah Anda korbankan kepada mereka ?

Tips Mengenal Sahabat Sejati

0 komentar
Tips mengenal ciri sahabat sejati :
1. Jika engkau berbuat baik kepadanya maka ia juga akan melindungimu.
2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatannya dengannya ia akan membalasnya.
3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya untuk menolongmu.
4. Jika engkau menawarkan kebaikan kepadanya, ia akan menyambutnya.
5. Jika ia memperoleh kebaikan darimu, ia akan menghargainya.
6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, ia akan beupaya mengingatkan dan menutupnya.
7. Jika engkau berdiam diri ( karena malu atau segan) maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
8. Jika bencana menimpamu maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu.
9. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkannya.
10. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka ia akan membantu rencana itu.
11. Jika engkau dengannya berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga tali persahabatan.

Selasa, 09 November 2010

7 Langkah Membangun Percaya Diri Yang Tak Tergoyahkan

0 komentar
Tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali waktu. Adakalanya agak sulit untuk membangkitkan kembali rasa percaya diri itu sewaktu kita sedang membutuhkan. Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat mungkin saat dibutuhkan. Berikut kami sampaikan tujuh langkah membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.
1. Perhatikan Postur Tubuh - Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.

2. Bergaulah Dengan Orang-Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif - Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besarpun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan bagi diri Anda.

3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri - Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan membantu meletakan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.

4. Latihan - Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.

5. Kenali Diri Sendiri - Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang - Apa yang mereka katakan - Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.

6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri - Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pebicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda jadi terpuruk.

7. Jangan Takut Mengambil Resiko - Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan ha-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.

Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan. Pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.

Best Article